Hari ke 30 : KESUKSESAN yang berikutnya adalah BERKAH (bag. 1)

Mungkin kita sering mendengar kata-kata Berkah atau Barokah. Tapi itu sebenarnya sama saja, untuk lebih mudah kita pilih kata berkah saja ya?

Sebenarnya, yang dinamakan berkah itu apa sih?
Untuk lebih jelasnya mari kita simak cerita seru tentang keberkahan, di bawah ini.

“Dari sahabat Urwah bin Abil Ja’id al Bariqy radhillahu ‘anhu,
bahwasanya Nabi SAW. PERNAH MEMBERINYA uang 1 dinar agar ia membelikan 1 ekor kambing untuk beliau, maka sahabat Urwah dengan uang itu MEMBELI 2 ekor kambing, lalu MENJUAL salah satunya seharga 1 dinar.
Dan dia pun datang menghadap Nabi dengan MEMBAWA uang 1 dinar dan  1 ekor kambing. Kemudian Nabi MENDOAKANNYA agar mendapatkan KEBERKAHAN dalam bisnisnya. Sampai-sampai seandainya dia membeli debu, PASTI dia akan MENDAPATKAN KEUNTUNGAN padanya.” (HR. Bukhari)

Kan, sampai hari ini masih terjadi, ada orang yang susah sekali mendapatkan uang. Tapi di sisi lain ada juga orang yang ketika menjumpai barang apapun (bahkan sampah) bisa menjadi peluang BISNIS dan bisa menjadikan Kaya raya dengannya.

Nah, apakah sudah bisa memahami kata kuncinya berkah itu apa?
Sekarang kita lebih suka memilih yang mana?

Jika memilih hidup yang penuh keberkahan dan menganggap berkah itu sebagai bagian dari KESUKSESAN, mari kita pelajari lebih lanjut.

“al-barakah” itu artinya “Berkembang, bertambah dan kebahagiaan.”
(Al-Misbah al-Munir oleh al-Faiyyumy 1/45, al-Qamus al-Muhith oleh al-Fairuz Abadi 2/1236, dan Lisanul Arab oleh Ibnu Manzhur 10/395.)

Imam an-Nawawi berkata,
“Asal makna keberkahan ialah KEBAIKAN yang BANYAK dan ABADI.”
(Syarah Shahih Muslim oleh an-Nawawi, 1/225)

Jadi, mungkin contoh ilustrasinya seperti ini...

Ilustrasi pertama :
Sawahnya hanya ada 1 petak, tapi apapun yang di tanam di sawahnya selalu menghasilkan panen yang banyak dan harga jual di pasaran selalu mendapatkan harga yang terbaik. Bahkan, produktivitas sawahnya bisa mengalahkan sawah tetangganya yang luasnya 2 kali lipat.

Ilustrasi kedua :
Ada mahasiswa yang IPK-nya mungkin biasa-biasa saja, bahkan bukan lulusan yang terbaik. Tapi, selama ini bukan dia yang mencari lowongan pekerjaan, tapi justru lowongan pekerjaan-lah yang mendatangi dia. Sementara temannya yang IPK-nya jauh lebih bagus darinya, masih kesulitan mencari pekerjaan.

Ilustrasi ketiga :
Gajinya mungkin tidak terlalu besar, tapi seolah-olah nggak ada habis-habisnya dimakan selama sebulan. Semua kebutuhan keluarganya tercukupi. Bahkan dia bisa bersedekah lebih banyak daripada temannya yang gajinya 3 kali lipat dari gajinya. Terlebih lagi, di akhir bulan dia masih bisa menabung.

Ketiga ilustrasi di atas itu hanya contoh, fakta sesungguhnya mungkin bisa berbeda-beda tapi benang merahnya sama yaitu KEBAIKAN yang BANYAK, BERTUMBUH dan membawa KEBAHAGIAAN.

Memilih hidup yang manakah kita?...


Tulisan lebih lengkap ada disini 

Daftar Isi