Hari ke 26 : Menjaga Makanan

Akan menjadi sia-sia perjuangan kita untuk memperbaiki hidup, jika kita tidak benar-benar berusaha keras menjauhkan perut dari barang yang haram.

Jadi, seandainya selama ini hidup kita atau rezeki kita terasa susah dan menghimpit bukan hanya dosa yang perlu dikenali. Coba diingat-ingat juga, apakah perut kita pernah KEMASUKAN barang HARAM?...

Sa'ad bin Abi Waqqash "ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul."
jawab Rasul,"wahai Sa'ad, PERBAIKILAH MAKANANMU, maka DOAMU akan TERKABUL"
(HR. At Tabrani)

"Sesungguhnya Allah itu BAIK dan tidak menerima (mengabulkan) kecuali yang baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para Raul, seperti firman-Nya dalam QS. Al Mukminun 52 : "Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang sholeh." Allah juga berfirman dalam QS. Al Baqoroh 172 : "Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik." Kemudian Rasulullah menyebut seorang yag melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: "Ya Robbku, Ya Robbku", sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doa'anya? (HR. Muslim)

"Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka LEBIH UTAMA membakarnya. (HR. At Tabrani)

Nah, makanan haram itu ada dua macam.
PERTAMA memang barangnya itu haram, misalnya babi, darah, bangkai dan sebagainya. Atau yang KEDUA haram dari CARA MENDAPATKANnya, misalnya mencuri, mengambil tanpa izin, korupsi, penipuan, kecurangan dan lain sebagainya.

Jagalah perut kita dan keluarga kita dari barang HARAM.
Insyallah, perjuangan menjadi SUKSES jadi semakin MUDAH!