Hari ke 42 : Pasangan yang TIDAK BOLEH Dipisahkan

Dalam posisi bermimpi (yang sering disebut bermimpi disini adalah harapan kepada Allah), maka kita harus meminta sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya. Seperti hadits berikut ini yang pernah kita baca di tulisan Hari ke 2, Hari ke 8 dan Hari ke 9.

"Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a pada Allah maka Allah murka kepadanya." (HR. Ahmad)

"Hendaknya salah seorang kalian meminta SEMUA KEBUTUHANNYA kepada Tuhannya, sampai tali sandalnya pun BOLEH DIA MINTA kalau putus."
(HR. At Tirmidzi)

Dari Abu Sa'id berkata Nabi Shollallohu alaihi wa sallam:
"tidak ada seorang muslimpun yang berdo'a dengan suatu do'a yang TIDAK mengandung DOSA atau PEMUTUSAN tali silaturrahim, kecuali Allah akan memberinya 3 kumungkinan,
- disegerakan pengabulan do'anya (di dunia ini), atau
- disimpan pahala untuknya untuk diberikan di akhirat, atau
- dia dijauhkan dari keburukan yang SETARA NILAINYA
Para sahabat berkata : "jika demikian KITA PERBANYAK saja (berdoa yg banyak)" Beliau bersabda : "Allah memiliki yang lebih banyak (untuk balasan dan pengabulan)".
(HR. Ahmad & Al Hakim)

Namun, kita tidak boleh melupakan PASANGAN SEJATI dari bermimpi besar. Apapun, tak akan berjalan lengkap dan berfungsi dengan benar jika tidak disatukan dengan pasangannya. Ibaratnya sepasang sepatu, dia mendadak berubah menjadi SAMPAH saat ia kehilangan pasangannya.

Pasangan sejati dari BERMIMPI BESAR adalah BERSYUKUR..

Dalam posisi BERMIMPI BESAR lakukanlah sebagaimana seharusnya bermimpi besar. Dan dalam posisi bersyukur kita harus mampu MENGENALI NIKMAT dan KESUKSESAN yang telah kita miliki dan kita rasakan bahkan yang sekecil-kecilnya sekalipun, untuk disyukuri SETIAP SAAT.

"Barangsiapa yang TIDAK MAMPU mensyukuri YANG SEDIKIT, maka ia tidak mampu mensyukuri sesuatu YANG BANYAK."
(HR. Ahmad)

"Jika kalian bersyukur, niscaya akan Ku-tambahkan (nikmat) bagi kalian."
(QS. Ibrahim: 7)

Bermimpi besar dan bersyukur, dua-duanya harus kita lakukan sampai menjadi sebuah karakter yang kuat. Jangan pernah meninggalkan salah satunya, karena dampaknya sangat tidak sehat. Mari kita resapi satu per satu...

1. Tanpa bersyukur, hidup kita jauh dari rasa bahagia, karena kita tidak melihat kepada apa yang sudah kita miliki dan selalu melihat kepada apa yang belum kita miliki. Hati menjadi tidak sensitif dengan nikmat, padahal nikmat sekecil apapun jika disyukuri akan membuat kita bahagia.
Dan, apakah mungkin sukses bisa diraih dalam kondisi hati yang selalu diliputi kesedihan?

2. Namun, tanpa mimpi besar hidup kita akan beku, hari-hari terasa sama dari waktu ke waktu. Karena kita sudah puas dan bahagia dengan apa yang sudah kita capai saat ini. Hingga kita tidak bergerak lagi untuk mencapai apa-pun.

Akhirnya kemampuan besar yang di anugerahkan Allah kepada kita menjadi tergeletak sia-sia. Kita juga kehilangan minat untuk belajar sesuatu yang baru dan tanpa mimpi besar, tak banyak do'a dan harapan yang terucap oleh bibir.

Selamat berjuang untuk BERSYUKUR dan BERMIMPI BESAR!


Tulisan lebih lengkap ada disini
Daftar Isi